Pracimantoro (21/07/2023) – Di tengah dinamika perkembangan dunia yang semakin kompleks, perkuliahan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan yang cerah bagi generasi muda. Kuliah bukan sekadar lanjutan pendidikan setelah SMA, melainkan pintu gerbang untuk memperluas wawasan, mengembangkan potensi diri, dan meningkatkan peluang sukses di dunia kerja. Namun, realitanya melanjutkan ke jenjang perkuliahan tidak selalu mudah bagi semua orang. Terdapat berbagai kendala seperti biaya pendidikan yang tinggi, tantangan ekonomi, kurangnya informasi mengenai perkuliahan, dan masalah keluarga yang dapat menjadi hambatan.
Berdasarkan data monografi Desa Watangrejo, terdapat kesenjangan antara siswa lulusan SMA/sederajat dengan siswa yang meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Siswa lulusan SMA/sederajat yang terdata berjumlah 395 orang. Sementara itu, lulusan perguruan tinggi yang tercatat berjumlah 64 orang. Dengan kata lain, hanya 16,2% siswa yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Kesenjangan tersebut menimbulkan pertanyaan terkait alasan dan hambatan siswa dalam mencapai pendidikan lanjutan setelah masa wajib sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN TIM II Undip berusaha untuk memberikan solusi dengan melakukan suatu program, yaitu “Inovasi Model Pengentasan Putus Sekolah Tingkat SLTA Berbasis Minat Pelajar di SMAN 1 Pracimantoro”. Inovasi ini lahir dari kepedulian Mahasiswa KKN TIM II UNDIP yang bekerjasama dengan Camat Pracimantoro dan Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Pracimantoro dalam menganalisis permasalahan yang memengaruhi minat pelajar, khususnya di SMAN 1 Pracimantoro, untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta menyalurkan berbagai informasi terkait dengan beasiswa dan Universitas Diponegoro kepada pelajar SMAN 1 Pracimantoro.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023 di Aula SMAN 1 Pracimantoro, yang dihadiri oleh siswa/i kelas XI dan XII. Dalam inovasi ini dilakukan pengisian angket minat pelajar dan masalah yang dihadapi dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Para siswa diajak untuk mengidentifikasi minat, bakat, dan kendala yang mereka hadapi sehingga mereka dapat memilih kemana mereka akan melanjutkan jurusan dan universitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selain itu Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga melakukan sosialisasi mengenai program beasiswa serta memperkenalkan program studi yang ada di Universitas Diponegoro.
Inovasi model pengentasan putus sekolah berbasis minat pelajar ini telah membuka pintu bagi para siswa untuk mengejar pendidikan dengan semangat dan kegigihan. Semangat ini mendorong mereka untuk melanjutkan kuliah, mengatasi berbagai kendala, dan membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih masa depan yang cerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, generasi muda di Pracimantoro, khususnya Desa Watangrejo, diharapkan semakin siap untuk menghadapi tantangan kuliah dan menjadi pemimpin di masa depan.
+ There are no comments
Add yours